Minggu, 06 Mei 2012

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PONTIANAK (Reform)

9 komentar:

  1. Akibat ulah tangan-tangan para biangkerok yang tergabung dalam kelompok Yayasan Putra Bangsa , saat ini STIEP telah sampai pada titik nadir kematiannya. Mereka terlalu egois, terlalu arogan, terlalu tertutup untuk menerima masukan. Mereka cenderung menggunakan cara irrasional dan elegan dalam menghadapi kritik dan saran orang banyak. Apatah oleh Civitas Akademika yang relative muda, suara sesepuh , pakar Pendidikan Tinggi, Cendikiawan yang tergabung dalam IKA KPMKB YOGYAKARTA DI PONTIANAK sekalipun justru dianggap sebagai upaya campur tangan.
    Para biangkerok bahkan tidak mampu membedakan antara Lembaga Penyelenggara PTS dengan Lembaga Pengelola PTS. Sebatas sebagai oknum Petinggi Yayasan Alumni KPMKB Yogyakarta di Pontianak , secara sepihak para Biangkerok mengubah Yayasan dan mengambil alih Pengelolaan Sekolah Tinggi. Para Pengurus yayasan yang waras memilih berdiam diri dan akibatnya Para Profesionalis Kampus ( Pengurus , Dosen , Karyawan ) tersingkir karena tanpa perlindungan dan tanpa kepastian. Mereka tergantikan dengan para amatiran yang tidak memahami Sejarah , Tujuan mulia yayasan dan tujuan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
    LANGKAH PENYELAMATAN
    Pengurus Yayasan dan Pengurus Kampus sudah tidak berfungsi, sementara kondisi kampus STIEP benar – benar lumpuh dengan denyut nadi yang telah mendekati titik nadir kematiannya. Tidak ada pihak lain yang paling “Berhak” dan paling “Berkewajiban” untuk berinisiatif, terkecuali ALUMNI STIEP itu sendiri. Setiap Insan Akademis memiliki “ Hak Kebanggaan Almamater “ dan sebaliknya, setiap Insan Akademis mengemban “ Kewajiban untuk menjaga nama baik Almamater “ . Hak dan Kewajiban Asasi setiap insane akademis yang dilindungi Undang-undang.
    Langkah penyelamatan kampus memang memerlukan pendalaman, namun secara garis besar dibagi dalam tahapan sebagai berikut :
    • Registrasi Alumni , Meliputi Alumni 1983/1984 s/d terakhir ( 24 Angkatan )
    • Rehabilitasi Nama baik Institusi STIEP ( Lembaga Penyelenggara dan Lembaga Pengelola ) sesuai SISDIKNAS
    • Renovasi Program Pendidikan dan Penajaman Kurikulum
    • Program Peningkatan Akreditasi sesuai Sillabus yang dipersyaratkan

    BalasHapus
  2. Pontianak, 8 Juni 2012
    Aku Mulai Bosan dengan Nama Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pontianak (STIEP)Reform. Setidaknya, itulah yang mulai terfikir dibenak ini. Aku mulai tersadar bahwa,Niat baik untuk menjaga nama baik Almamater hanyalah sebuah "Idialisme" kosong. Dihadapannya terhampar kenyataan yang benar-benar nyata berbentuk Sinisme, Kecurigaan dan Sikaf Masak Bodoh, dari komunitas STIEP itu sendiri, termasuk dari pihak lain yang terkait dengan STIEP itu.

    Aku sudah mengundang pihak yang terkait ( melalui Tweet, Sempat terhubung, sempat terekam Dialog kekhawatiran, di Re-Tweet-Delate). Selanjutnya Menghubungi melalui Email, ada janji tanggapan, namun masih nihil).

    Mungkin itulah tantangannya,
    Saat ini masih mencoba menyabarkan diri dan masih mencoba memberikan klarifikasi bahwa, Komunitas STIEP Reform dikelompokkan :
    1. Mahasiswa STIEP (yg masih tersisa saat ini, termasuk Mhs baru)
    2. Alumni/Alumnus AAP/STIEP 1983/1984 s/d terakhir
    3. Pengurus Yayasan Alumni KPMKB Yogyakarta di Pontianak
    4. Pengurus STIEP - Versi Ys.Alumni KPMKB Yogyakarta di Ptk.
    5. Dosen Tetap, Dosen Luar Biasa, Dosen PNSD
    6. Simpatisan
    7. Pihak Terkait
    7. Generasi muda calon Peserta Didik

    Jujur, Aku mulai bertanya tentang "Kemaslahatan" STIEP Reform ??
    Apa tanggapan anda ?

    BalasHapus
  3. Empat buah jempol yang tersedia di raga Suherman Yohana sudah diacungkan kepada DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT.
    Selamat datang, dan sebagai tanda hormat yang diungkapkan dalam bahasa Anaggk Gaoll masa kiniee kalle', empat jempol itu merupakan penghargaan Bintang Empat gittu lhooo'.....

    Termasuk kehadiran "STIEP Reform" dalam media Anaggk Gaoll Facebook.com adalah gambaran kesadaran baru, bahwa STIEP kedepan harus lebih responsive terhadap perkembangan ilmu dan teknologi serta perkembangan kebutuhan masyarakatnya, kebutuhan bangsanya, kebutuhan negaranya. Bukan sebaliknya.

    Empat Jempol kepada DPRD PROVINSI KALBAR, dikarenakan merekalah Tamu terhormat yang dengan prakarsa sendiri Mengunjungi STIEP Reform dikala muncul kebimbangan tentang "Kemaslahatan" STIEP Reform (suherman yohana 7 Juni 2012).

    Termasuk Blogspot.com ini, adalah Undangan kepada Kolega dan Semua Pihak untuk secara terbuka menyampaikan Kritik, Saran, Pendapat,...... tentu demi STIEP kedepan.

    BalasHapus
  4. Mengenang Almarhum Drs.H.Nasran Effendy.M.
    Direktur AAP - Ketua STIE Pontianak

    Curhat terhakhir dan kiranya menjadi PESAN TERAKHIR Almarhum kepada Penulis (Awal tahun 2005).
    Itulah kebiasaan Almarhum manakala Gundah. Menghubungi via telpon atau tiba-tiba nongol dirumah, mencolek bahu ngajak mampir diwarung kopi jika ketemu di Pasar Plamboyan. Pembicaraan tidak lain, selalu urusan Kampus. Setidaknya sekedar bertanya, bagaimana perkembangan terakhir Kampus. Tidak lain selalu Kampus, kampus dan kampus.

    Pertemua Terakhir memang agak berbeda, Almarhum lebih banyak mengajak mengenang masa-masa sulit ditahun 1980-an, saat-saat awal berdirinya AAP cikal bakal STIEP. Kala indahnya ngobrol di Sekretariat sewaan Jl.Sulawesi no 7 Ptk. Janjian ketemu sambil Mengajar di Kampus Tumpangan IAIN Sy.Hidayatullah Ptk ( sekarang STAIN). Dengan bola mata yg basah, Almarhum mengenang indahnya kenangan ikut memanjat tiang listrik memasang Spanduk Kuning Penerimaan Mahasiswa Baru. Betapa Almarhum merasa BAHAGIA tatkala Diesnatalis yg selalu dikaitkan dengan Upacara Wisuda, Saat ngumpul makan durian bareng, saat menyaksikan kesibukan Kampus yang dipenuhi mahasiswa/i.

    Pendek cerita, tatkala ingin pamit pulang, Penulis dirangkul dibahu sambil menuju tangga, Almarhum berpesan " Herman, Lupakanlah kejadian kemarin yang memalukan, maafkanlah kawan2 mu, temuilah dan ajaklah mereka berbicara "LIHATLAH STIEP KEDEPAN" Kamu memegang kunci, pandai2lah menjaganya, Biarlah semua Pecah diperut dari pada Pecah dimulut.

    Bapak/Kanda/Sahabat/Teman curhat ku...............
    Semogalah engkau mendengar,.......... bahwa pesanmu sudah saya laksanakan. Banyak cara dan kesempatan sudah saya lakukan, sudah sekian banyak Surat tertutup diantar dirumah mereka satu persatu. Tetapi Apa yang bisa saya lakukan lagi, jika mereka sudah menutup pintu hati, pintu rumahnya, termasuk mendatangi mereka langsung tatkala ada di Kampus.

    Semogalah engkau memahami bahwa saya gagal melaksanakan pesanmu. Pada tahun 2007 saya sudah menemui E.H. = 4 mata, di Kampus STIEP, diruangan yang bertuliskan "Ketua".. bahwa saya dikunci dengan penolakan " MAAF KAMI SUDAH TRAUMA DENGAN SAUDARA SUHERMAN"

    Bapak/Kanda/Sahabat ku Drs.Nasran Effendy.M
    Dalam bulan Ramadhan ( hampir setahun yg lalu) saya sudah menyurati kembali kolega2 kita, Mempertanyakan, Mengingatkan dan yang paling keras Mengutuk Sikap Egois, Arogan yang dipertonton kan oleh mereka dimuka umum. Mereka sudah hilang malu, lupa usia ; dan entah apa lagi ungkapan marah sudah saya sampaikan. Mereka mungkin sudah hilang waras.

    Jika Bapak/Kanda/Sahabatku Nasran Effendy.M masih bisa menyaksikan kondisi Kampus STIEP saat ini, tentu akan merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan saat ini. Kini Kampus STIEP sudah menjadi MAKAM PAHLAWAN PUTRA BANGSA. Sunyi,senyap, hening.

    Bapak/Kanda/Sahabatku Nasran Effendy.M.
    Maafkan jika saya salah bertindak, saya sedih,resah,stress,dan maaf saya tidak bisa lagi menelan busuknya bangkai dalam PERUT saya. Melalui Media Maya ini,mencoba kembali mengungkapkan sedikit demi sedikit "Kebusukan", sembari memahamkan kepada generasi muda tentang alur sejarah STIEP. Mengingatkan yang lupa, mengabari yang belum tahu bahwa dibalik didinding Gedung Kampus STIEP, tersimpan Missi Yayasan Alumni KPMKB Yogyakarta di Pontianak, dan Missi Tri Dharma Perguruan Tinggi AAP/STIEP.

    BalasHapus
  5. Assalamualaikum,www
    Salam Sejahterea buat kita semua

    Semula Blogspot ini hanya ditujukan bagi Documen Pribadi, Namun semua isi telah berdar. Oleh karena itu, sekalian dibuka sebagai documen Publikasi agar tidak menimbulkan dugaan-dugaan lain.

    Rekan-rekan Civitas Akademika STIEP, sampai dengan hari ini sudah terkumpul +- 400 Alumni STIEP. Jumlah tersebut masih jauh dibawah perkiraan lengkapnya. Dari jumlah diatas, pada umumnya berasal dari Alumni tahun 2000-an. Sedikit sekali dan bahkan hampir tidak ada untuk Angkatan 96 kebawahnya. Hampir tidak memungkinkan untuk mengabsen satu-persatu agar tergabung.

    Saya mengundang Angkatan 1983/1984 Melalui sahabat saya M.Djarni Aliani (saya sudah menemui Bang Jainuddin Haris, namun beliau baru sembuh dari sakit struk). Angkatan 84/85 melalui Edy Rosnadi, Angkatan 85/86 melalui sahabatku M.Chandra dst (mane nak ngingatnye satu - per satu). Sampaikan salam saya scara berantai, Mari kita Peduli dengan Almamater kita. Ada rencana Reuni Akbar yang melibatkan seluruh Alumni AAP/STIEP.

    Saat ini STIEP Reform sebagai komunitas cinta almamater telah mendapat respon positif dari DPRD Provinsi Kalbar dan DIKTI. Keduanya menjadi titik terang bagi saya dan adik-adik mahasiswa STIEP yang ada sekarang untuk melaksanakan sepenggal niat baik, yakni MENYEGARKAN kembali Almamater kita yang pucat pasi kekurangan darah dan semangat hidup.

    Saya mohon maaf kepada pihak-pihak yang merasa terusik dengan hadirnya STIEP Reform. Percayalah kami tidak punya niat mengganggu siapapun, apalagi merugikan, mengurangi hak siapapun. Kami hanya ingin melaksanakan tanggungjawab Akademis, yakni "Menjaga Nama baik Almamater".

    Oleh karena itu kami akan merasa berterimakasi dan selalu terbuka menerima Kritik, Saran, Pendapat, Nasehat secara terbuka.

    BalasHapus
    Balasan
    1. siapa yang bapak maksud dengan biang kerok

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. Saudara Randi Mamola, jika anda benar mengenal STIEP, anda pasti sudah dapat menjawab pertanyaan anda sendiri. Yang jelas bukan anda orangnya. Trim's, adakah saran buat kemaslahatan STIEP kedepan ?

    BalasHapus